Kali ini ku urai
lagi imajinasi saat pagi menyapa…
Bercerita tentang
satu dunia yang tlah lama ku tinggali
Yang terbatas oleh
waktu dan nuansa
Saat pena ku
torehkan kedalam kertas tak berwarna
Untuk melukis
setiap bait-baitnya dalam kata-kata
Yang Memiliki
arti dan makna…
Terkadang aku
sering kehilangan rangkulannya
Namun kali ini
aku tak hendak bercerita tentang
Mengapa dunia itu
menghilang
Atau sekedar
mengumbar apa yang tersaji
Dalam memori
dengan kata-kata yang indah berseri
Aku Hanya sekedar
memecah bungkam yang sudah lama mati
Karena terlalu
lama mencumbui sunyi
Saat tinta-tinta
kalimat terhenti dan basi
Karena terhalang
sesuatu yang bisa saja tak kumengerti
Aku hanya ingin
menjelajahi pelangi
Agar kata-kata
terurai lagi menjadi lebih berwarna warni
Menggantikan
hujan keblengnisme malam tadi
Dan menetap di
ufuk mentari
Agar dingin tak
lagi menyelimuti
Inspirasi-inspirasi
Aku hendak
menulisi lagi simpul-simpul ilusi
Dari kemenawan
diri
Yang sudah lama
bersembunyi
Di balik mimpi
karena takut ada
yang mencuri
Aku hanya ingin
dunia berlari dalam dimensi
Kalimat-kalimatku
sendiri
Aku ingin
berkicau dan memanjakan diri
dalam melodi
puisi
Menyapa embun
pagi dalam intuisi
Merasakan
sepoi-sepoinya simponi
Yang menyusup
memori
Yang membingkai
cerita yang ku telusuri…
Tak perduli Waktu
adalah dimensi
Yang akan
selalu berakhir
Tak perduli pena
ini akan terhenti mengalir
karena lautan
telah mengering untuk menjadi tintanya
aku akan tetap
akan mengurai cerita
dengan
imajiku,karena ialah kanvas dan pena dalam ceritaku
Ia tak akan
pernah mati,
Dan akan selalu
hidup menjadi ratu dalam duniaku sendiri
Rahmawati
A. Rakib
Mando,
sulut 12 Maret 2013
Tidak ada komentar :
Posting Komentar