Assalamu'alaikum wr.wb
welcome to my blog

Sabtu, 11 Januari 2014

Biarkan Mentari Tersenyum Untukmu”



 

"Biarkan Mentari Tersenyum Untukmu”



Lewat sajak-sajak angin malam
Ku tuturkan kata hatiku

Mencoba menjawab desis angin
Mengintip kebisuan wajah
Yang kian lelah
Lelah mengatkan"ya"
Bahwa Aku mampu Menanti fajar


Teruz becerita dan tak mau berhenti
Membuka lembar demi lembar
Mengupas sederet cerita penyimpan kalimat tentang kita
Melukis tawamu, mengemas air mata dalam duka
sa'at kau pergi

Aku tahu. . . .

Aku adalah waktu dalam bayangmu

Tapi. . . .
Aku masih tetap yang seperti adanya
Yg masih mengharapkan jejak impian itu
Seperti pengembara
Melata
Menelusuri perjalanan waktu

Ku tahu. . . .
Sekedar kata saja tak cukup merangkul setiap Makna untukmu

Tapi jangan pikir aku akan berhenti. . . .

Salahku,tak sanggup menulis kata dalam kekosonganmu
Tak mampu merepih kembali kepingan hati ini
Membuatmu mati dalam heningku. . .


Lewat lrik-lrik bahasa bintang
Ku ingin beritahu dia
Tentang aku

Inginku bukan harapannya

Dia terlalu mulia untuk ketidakberdaya'anku

Tunjukan padanya. . .
Bahwa perihnya adalah perihku juga
Lukanya adalah luka dukaku

Jangan membenamkan dri terlalu lama dan
Memalingkan ketidakmungkinan agar kau trsakiti

Dengarlah suara jerih kata yang lemah ini. . .

Lupakan Aku untuk Kau Kenang
Namun phabila ia sisakan luka dimatamu.

Maka Tepislah itu. . . .

Dan Biarkanlah Mentari Tersenyum

Untukmu. . . . . .

created by: Rahmawati A. Rakib

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *