Kekasih yang berlalu di simpang waktu
Kau seperti sang penuntun kesepian juga seperti sang pembuka keramaian
tak pernah luput dalam dimensi manapun
Di kala siang seperti buz di tengah kota
Mengangkut asaku menuju post-post yang mengirimkan berbagai macam rasaku tanpa ku tahu
asal usulnya, tanpa ku pinta ia datang sendiri menghampiri
cemas’gelisah’marah’rindu’ kau sedang apa? Lagi dimana sama siapa?
semua bertumpuk menjadi sesak dalam ragaku dan penat di pikiranku
Dikala tengah malam jam dindingku seperti kotak music
yang terus bernyanyi di benakku memutar kenangan-kenangan
hingga segala penglihatanku menjadi bergambar
penuh dengan bayanganmu….
Kadang kau melintas seperti tongkat ibu peri yang tiba-tiba muncul
begitu saja tanpa permisi dan kemudian menghilang
tanpa perduli aku sedang apa, dimana , atau di tengah kerumunan
kau terus mengikuti jejak langkahku tanpa mengenal waktu
Kekasih yang entah sekarang kemana
wajahmu mungkin telah samar tetapi hatiku masih menulis namamu dengan jelas
Walaupun aku sudah mengatakan rela
Namun jiwaku tak mampu memikul kerinduan yang terpendam
teramat dalam
Walaupun ikhlas tercibir sudah namun terkadang
aku masih belum mampu melewati sejuknya hari tanpa melintas bayangmu
Berharap larut tak pernah ada
Berharap siang kau datang
Berharap ada yang seperti menyerupaimu
Atau terkadang membenci segala sesuatu yang membuatku terlalu mengingatmu
Kau membuat segala sesuatu mulai kehilangan arahnya
sebentar aku sesegukan, sebentar lagi tersenyum
sebentar termangu sebentar lagi terjaga
Segalanya kini mulai mengikis hatiku yang mulai mengeriput
walau dalam dimensi lain kau hidup bukan di hatiku
walau nanti akan ada yang mulai mengusang
meski waktu menelantarkan rindu ini
Aku masih tetap disini berdiri di simpang mimpi
dan akan terus mengingatmu
Karena rinduku tak akan pernah mengenal batas apapun
created by :
~RAR~ ..^_^ Manado, 07-01-2014
Kau seperti sang penuntun kesepian juga seperti sang pembuka keramaian
tak pernah luput dalam dimensi manapun
Di kala siang seperti buz di tengah kota
Mengangkut asaku menuju post-post yang mengirimkan berbagai macam rasaku tanpa ku tahu
asal usulnya, tanpa ku pinta ia datang sendiri menghampiri
cemas’gelisah’marah’rindu’ kau sedang apa? Lagi dimana sama siapa?
semua bertumpuk menjadi sesak dalam ragaku dan penat di pikiranku
Dikala tengah malam jam dindingku seperti kotak music
yang terus bernyanyi di benakku memutar kenangan-kenangan
hingga segala penglihatanku menjadi bergambar
penuh dengan bayanganmu….
Kadang kau melintas seperti tongkat ibu peri yang tiba-tiba muncul
begitu saja tanpa permisi dan kemudian menghilang
tanpa perduli aku sedang apa, dimana , atau di tengah kerumunan
kau terus mengikuti jejak langkahku tanpa mengenal waktu
Kekasih yang entah sekarang kemana
wajahmu mungkin telah samar tetapi hatiku masih menulis namamu dengan jelas
Walaupun aku sudah mengatakan rela
Namun jiwaku tak mampu memikul kerinduan yang terpendam
teramat dalam
Walaupun ikhlas tercibir sudah namun terkadang
aku masih belum mampu melewati sejuknya hari tanpa melintas bayangmu
Berharap larut tak pernah ada
Berharap siang kau datang
Berharap ada yang seperti menyerupaimu
Atau terkadang membenci segala sesuatu yang membuatku terlalu mengingatmu
Kau membuat segala sesuatu mulai kehilangan arahnya
sebentar aku sesegukan, sebentar lagi tersenyum
sebentar termangu sebentar lagi terjaga
Segalanya kini mulai mengikis hatiku yang mulai mengeriput
walau dalam dimensi lain kau hidup bukan di hatiku
walau nanti akan ada yang mulai mengusang
meski waktu menelantarkan rindu ini
Aku masih tetap disini berdiri di simpang mimpi
dan akan terus mengingatmu
Karena rinduku tak akan pernah mengenal batas apapun
created by :
~RAR~ ..^_^ Manado, 07-01-2014
menghilangjejak
Tidak ada komentar :
Posting Komentar