Assalamu'alaikum wr.wb
welcome to my blog

Minggu, 12 Januari 2014

Lelaki di depan cermin

Lelaki yang nyaris di depan cermin
Sebelum akhirnya kita berpendar’
Mari ku ceritakan tanpa sangar
Celoteh-celoteh yang hampir tak terdengar

Kau mengaduk-ngaduk anganku
Mengacak-ngacak mimpiku
dan mengukutuk pemberontakanku
Celotehmu seperti cakrawala yang terbentang luas
Dalam suara yang terbias

Tentang yang jika kau mencari
Maka takaan ada yang mengerti
Maka takkan ada yang mampu memberi
Kecuali jika aku melenyapkan harga diri
Lalu aku akan menua dan mati
Jika tak mau berhenti menyusung diri
dalam takdir yang paling ku takuti

Kau membuat alibi tantang gerimis dlam botol
tak ada gunanya mereguk stetes-setetes
jika memang pada akhirnya hanya akan
haus dan termakan sendiri

Aku akan Melewati batas-batas pejal
Seperti menerba syarat-syarat yang akan terpenggal

Lelaki yang nyaris di depan cermin
Mari ku beritakan dengan benar tanpa bingar
Sebelum akhirnya ku muntahkan kau dengan celaan

Ada berjuta ratapan kemanusiaan yang masih tertinggal
Ada tangisan keserakahan menodai malam
Ada berjuta harapan yang membias
Ada berjuta mimpi yang masih tertahan

Ada banyak pilihan yang mampu kau kejar
Kau tau apa itu? 
Itu yang di sebut takdir
sesuatu yang kelak dan masih samar 
mimpi yang tak pernah kau dengar
yang bukan seperti cerita dongeng yang di malam hari
tetapi seperti apa yang takkan mampu kau koyak dalam kenyataanmu sendiri
dan seperti sesuatu yang dapat kau raih jika kau mau
semudah itu.

Robek saja  pikiranmu itu
Layaknya semboyan atau batu nisan.
Layaknya mantra-mantra pertolongan.
Karena kau benar-benar terlihat ketakutan.
yang kau pakai itu apakah wajah yang bernyawa
tak ada gunanya kau berjaya tanpa nama
tak ada gunanya
tak ada gunanya
Aku membela

Walau kau tulis aku dengan rapih di ilusi merah
Penuh dengan terpaan mendesah
itu bukan badaibukan samurai

Meski tujuanmu adalah membunuh
Sebelum akhirnya kau luruh
Sebelum hasratmu nyaris termusnahkan
Sebelum akhirnya kau hancur berantakan

Akuilah bahwa sesungguhnya kau bukan apa-apa
Karena kau hanyalah lelaki yang gagal di depan cermin


 Oleh : Rahmawati A. Rakib ~menghilangjejak~




Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *